Ketika kami memulai riset kami pada akhir musim panas lalu, kami memulai dengan daftar panjang 500 pemain. Saya juga harus melihat lagi level pendapatan setiap pemain di tiap musimnya, termasuk kesepakatan sponsorship dan endorsement, seperti sepatu dan sarung tangan, pembayaran image rights, fee transfer, pembayaran kontrak, pembayaran loyalti, bonus, branding dan pemasukan dari internasional. Juga ditambahkan pendapatan lain seperti asset seperti rumah dan bisnis lain dan juga pendapatan dari amal, juga terkait masalah pajak.
"Pesepakbola bisa dipertimbangkan sebagai tak dibayar dengan layak jika dibandingkan bintang di olahraga lain dan dunia hiburan"
Dengan mempertimbangkan semua itu, juga diketahui terlepas dari gaji dan kesepakan endorsement untuk pemain top ini, uang bukan menjadi motivasi untuk semua pemain. Jika memang demikian, tak sedikit yang bakal meninggalkan sepakbola lebih awal, tapi hal itu tak terjadi. Meski mendapat guyuran dana besar, adalah penghargaan dan gelar juara, kesuksesan dan kecintaan bermain yang membuat mereka bisa terus melanjutkan petualangan di sepakbola.
Hal ini mungkin di luar dugaan mengingat banyak perusahaan multi nasional yang ingin bisa mendatangkan pemain terbaik versi mereka dengan bayaran besar, dan menggabungkan dengan klub dan liga ntuk meningkatkan profil mereka.
Pemilik prusahaan atau organisasi dari AS, Timur Tengah, India atau Rusia kini lebih dominan dalam meramaikan sepakbola dan uang mereka akan terus mengguyur pemain-pemain pilihan.
Dengan munculnya kompetisi baru, berarti pemain lebih banyak memiliki opsi untuk meneruskan karir mereka. Rusia, Cina, Amerika Serikat, Turki, Brasil, Qatar dan Australia adalah sejumlah negara yang siap membayar mahal untuk bisa mendapatkan perhatian dan mempertahankan pemain top mereka
Pendapatan ini lebih menguatkan posisi pemain tersebut dan hasilnya kita semua bisa memprediksi gaji akan terus naik dan kekuatan pemain juga meningkat, dan sepakbola itu sendiri akan mendapatkan keuntungannya.
Di musim berikutnya, ada harapan akan ada lagi sejumlah pemain yang mendapat bayaran mahal, yang menunjukkan adanya banyaknya klub yang siap memberikan gaji besar
Pertanyaannya kemudian adalah apakah ada pemain yang akan bisa menyaingi kekayaan yang dibuat David Beckham. Pemain asal Inggris itu masih unggul dibanding pemain lain dalam hal memaksimalkan nilai brand yang dimilikinya. Meski di usia yang mendekati 38 tahun, Beckham masih menjadi pemain yang paling menguntungkan dalam hal marketing.
Dia adalah pemain yang berdedikasi, bebas cedera, pernah menjadi kapten timnas Inggris, bermain di sejumlah klub top papan atas dan memenangi banyak gelar juara. Dalam banyak hal, Beckham juga menjadi pemain yang laku di luar lapangan. Dia dikarunia wajah tampan bak bintang film dan menikahi bintang pop papan atas dunia. Dia juga memiliki manajemen yang luar biasa di luar lapangan dan benar-benar menjaga imejnya. Sulit menggantikan Beckham sebagai bintang lapangan hijau dan bintang layar kaca.
0 Comments
